’’Apa yang Unai Emery lakukan kepada Ozil itu jahat’’ mungkin itu adalah ungkapan yang akan dilontarkan sebagian besar suporter Arsenal kepada pelatih pengganti Arsene Wenger itu. Salah apa Ozil hingga tak kunjung dimainkan sejak awal dalam pertandingan-pertandingan the gunner di musim ini bahkan diajak di bangku cadangan pun tidak, jahat sekali.
Ozil adalah pemain terbaik Arsenal pilihan suporter di dua musim terakhir, gajinya bahkan tertinggi diantara pemain lainnya dalam tim yaitu sebesar 300ribu pound per pekan. Sejak pertama kali kedatangannya di Emirates Stadium tahun 2013, Ozil selalu menjadi idola bagi Gooners dan Goonerettes nama julukan suporter Arsenal. Ozil merupakan gelandang serang yang memiliki kecerdasan dan kreatifitas diatas rata-rata, memiliki penglihatan luas yang selalu mengawasi pergerakan rekannya dilapangan, ketika melihat rekannya berlari dia dapat mengirim umpan yang mustahil dilakukan oleh gelandang pada umumnya.
Jika melihat statistik Ozil, semua pelatih di dunia bakal sepakat dan mengakui kelebihan Ozil itu, kecerdasannya mengatur tempo, kreatifitasnya dalam menciptakan peluang hingga berakhir menjadi assist. Namun masalahnya adalah gestur Ozil. Ya, Ozil terlahir dengan wajah sendu dan gestur yang terkesan pemalas. Unai Emery pernah berargumen bahwa Ozil malas berlari, kurang bekerja keras, dan tidak bisa membantu dalam bertahan namun argumen tersebut bakal terbantah jika melihat statistik bahwa Ozil adalah salah satu pemain yang paling banyak berlari di lapangan. Jika Ozil dituntut untuk selalu ikut dalam pertahanan maka itu juga salah besar, nampaknya Unai harus belajar kepada pelatih Barcelona kenapa Messi tidak harus ikut bertahan, atau pelatih Juventus kenapa CR7 tidak harus ikut bertahan, karena memang sudah ada pemain lain yang berperan untuk bertahan.
Padahal di dalam sepakbola tidak ada tim dengan pemain yang sempurna, semua punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Yang dibutuhkan hanyalah memilih susunan pemain dengan keseimbangan dengan harapan di lapangan mereka dapat saling melengkapi.
Setiap orang akan dengan mudah untuk mencintai kelebihanmu, sangat...sangat...mudah... saking mudahnya seseorang akan mencintaimu tanpa berusaha, tanpa berupaya, tanpa berpikir panjang karena kelebihanmu. Namun tidak semua orang bisa menerima kekuranganmu. Aku tentu saja bersedia menerima semua dengan sukarela.
Tidak setiap manusia dapat menerima kelebihan maunpun kekurangan manusia yang lainnya dan itu hal yang manusiawi. Tidak ada yang sempurna untuk manusia, kesempurnaan hanya milik Sang Pencipta.
Dan pelatih semacam Unai Emery adalah tipe pelatih yang menuntut pemainnya untuk tampil sempurna padahal dirinya sendiri tidak sempurna, Unai haruslah banyak membaca statistik bagaimana Ozil bekerja, jangan hanya melihat gestur Ozil dan teriak-teriak ’’Lari...Ozil...Lari...’’.
EmoticonEmoticon