Ketika PSSI Menala Ulang Permainan Timnas Sepakbola

S O N I 10:53 PM


Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia(KBBI) ta-la (noun) berarti laras(kesesuaian nada), alat untuk melaraskan nada, sedangkan me-na-la (verb) berarti menentukan bunyi(alat musik), menyelaraskan nada, dengan tala untuk memperoleh nada yang betul.

Ada suatu masa, tahun tahun dimana timnas sepakbola senior Indonesia sangat identik dengan formasi 3-5-2 yang bisa dikatakan sampai fasih memainkannya. Dalam catatan sejarah, formasi ini populer di Indonesia seiring dengan proyek primavera PSSI yang mana pemain-pemain muda terbaik dikirim ke Italia untuk belajar sepakbola seperti Bima Sakti, Kurniawan Dwi Yulianto dkk. Namun untuk timnas kelompok usia penerapan formasi dan cara bermain biasanya ditentukan oleh pelatih masing-masing.

Sudah beberapa tahun belakangan ini PSSI periode 2016-2020, melalui direktur teknik Danurwindo bersama dengan timnya sedang merumuskan sebuah ciri khas permainan yang sesuai dengan karakter pemain sepakbola di Indonesia yang bernama FILANESIA akronim dari kata Filosofi Sepak Bola Indonesia, gaya khas sepakbola indonesia ini sudah secar resmi diperkenalkan ke publik, studi, praktik lapangan, diskusi panel, seminar dengan pelatih seluruh klub di liga, praktisi olahraga dan lainnya.

Tujuan dari dibuatnya kurikulum ini yaitu untuk menyelaraskan permainan timnas sepakbola Indonesia, seperti dikutip dari website PSSI “filosofi ini akan memberikan panduan dalam hal lingkup sepak bola, seperti penjenjangan latihan berdasarkan usia, pengembangan teknik pemain, dan ciri-ciri bermain di lapangan. Perlu dicatat bahwa kurikulum sepakbola indonesia ini bukan untuk menyeragamkantaktik setiap klub, namun in akan menjadi ciri pemain Indonesia di pentas internasional”.

Pernahkah anda mendengar istilah permainan tarian samba pemain brasil yang jago mengolah bola, tim tango argentina, tim gerendel italia yang memiliki pertahanan terkuat, mesin diesel jerman terlambat panas yang pelan tapi pasti sampai final, atau tiki-taka timnas spanyol dengan umpan-umpan pendeknya, maka nantinya kita bakal punya juga ciri khas permainan yang disebut filanesia.

Filanesia bukan omong kosong, PSSI telah menala ulang permainan timnas sepakbola dengan memanggil semua pelatih timnas sepakbola, berkoordinasi untuk menyamakan identitas permainan timnas, dan kita bisa melihatnya saat ini di televisi bagaimana permainan timnas U15 nya Bima Sakti, U18 nya Fachri Husaini, U22 Indra Sjafri, dan timnas senior nya McMenemy. Semua memiliki permainan yang selaras dan terstruktur, memulai serangan dari bawah secara sabar melalui kiper mengirim umpan pendek ke bek, kemudian sang metronome gelandang bertahan menjemput bola ke belakang yang sangat nyaman membawa bola mengirim ke flank, pemain sayap menggiring bola ke depan dan melakukan cuting inside menusuk ke tengah kemudian mencoba untuk melepaskan tendangan ke gawang atau mengirim umpan ke striker.

Jika Bung Karno menggemparkan dunia berpidato di gedung PBB dengan mengenalkan dasar negara Pancasila, maka di masa depan Timnas Sepakbola Indonesia bakal menggemparkan dunia bersama Filanesia. Tabik...

Artikel Terkait

Previous
Next Post »