Tentang Bakat, Peran Guru Dan Pandangan Michelangelo Terhadap Karya Seninya

S O N I 10:43 AM 0


Pada tahun 2000 seorang pemain Mallorca asal Kamerun bernama Lauren Etame didatangkan Arsene Wenger pelatih The Gunner pada saat itu sebagai gelandang tengah. Namun sesampainya di Arsenal, sang nahkoda memiliki pandangan lain dalam menentukan posisi bermain untuk Lauren Etame. Arsene Wenger memaksa Lauren untuk berpindah peran dari gelandang tengah menjadi bek sayap kanan. Hal ini membuat Lauren beberapa kali berontak dan mengkritik kebijakan sang pelatih. ’’Tidak, Saya bukan seorang bek kanan. Saya bermain sebagai gelandang tengah dan juga sebagai pemain sayap’’ ujar Lauren kepada wenger. Namun berkali-kali juga Arsene meyakinkan Lauren bahwa dia bakal menjadi bek kanan kelas atas. ’’bagaimanpun merubah posisi bermain seorang pemain dengan posisi baru sangatlah tidak mudah, tapi aku melihat masa depan Lauren berada di bek kanan’’.

Kesabaran Wenger membuahkan hasil, Lauren menjadi bek kanan paling solid di Liga Inggris dan membentuk kuartet bersama Campbell, Toure dan Cole sebagai barisan bek yang sangat sulit untuk dilewati para penyerang lawan. Hingga pada akhirnya Arsenal menjuarai Liga Primer Inggris tahun 2002 dan 2004 Arsenal menyabet gelar juara tanpa terkalahkan selama satu musim. Sebuah rekor yang belum terpecahkan sampai sekarang dan kemudian skuad Arsenal pada musim tersebut mendapat julukan The Invincible.

Hal yang sama sebenarnya banyak dilakukan oleh pelatih-pelatih di Dunia termasuk di Indonesia, contohnya adalah ketika Timnas U-19 besutan Coach Indra Sjafri merubah posisi bermain Asnawi Mangkualam dari gelandang serang menjadi menjadi bek kanan karena pada saat itu Rifad Marasabessy yang berposisi asli bek kanan sedang mengalami cedera dan Indra Sjafri melihat Asnawi bisa memerankan posisi tersebut dengan baik. Pada akhirnya justru Asnawi sekarang menjadi bek kanan andalan Klub PSM Makassar dan Timnas U-23.

Ada sebuah cerita seorang Guru di sebuah SMA Kota P. Sebut saja namanya Bu Hajah, beliau adalah seorang yang dianggap memiliki kemampuan untuk melihat bakat siswa-siswanya. Beberapa dari siswanya dikemudian hari ternyata berprofesi persis apa yang dikatakan oleh Bu Hajah. Suatu pagi, Doyok Bendrat (bukan nama sebenarnya) ditanya oleh Bu Hajah ’’Yok, kamu bercita-cita menjadi apa?’’ Dan Doyok pun menjawab ’’Jadi orang sukses Bu...’’ Bu Hajah membalas ’’berolahragalah yang rajin, Kamu bisa menjadi Polisi...’’ dikemudian hari Doyok Bendrat benar-benar menjadi Polisi. Sebenarnya banyak sekali ucapan Bu Hajah tentang proyeksi masa depan siswanya yang menjadi kenyataan, namun tidak bisa Saya sebutkan semua.

Orang-orang seperti Arsene Wenger, Indra Sjafri dan Bu Hajah adalah orang-orang istimewa yang memperlakukan anak didiknya secara istimewa. Mereka tahu apa yang terbaik untuk masa depan anak didiknya, memiliki pandangan jauh ke depan, punya keyakinan penuh terhadap bakat anak didiknya dan setiap anak didik punya keistimewaan masing-masing.

Peran Guru, Pelatih, Mentor sangatlah penting dalam membimbing anak didik, melihat bakat mereka, mengarahkan mereka, menunjukkan jalan mereka, mengantarkan mereka pada kesuksesan. Banyak anak berbakat namun tidak dapat mengeluarkannya dengan maksimal karena perlakuan yang kurang tepat, maka dibutuhkanlah seorang mentor, guru atau pelatih yang tepat untuk mereka.

Sebagaimana pandangan Michelangelo terhadap karya seninya. Michelangelo beranggapan bahwa semua yang ada di Dunia memang sudah ada yang menciptakan, seperti ucapannya ketika ditanya tentang patung dan lukisan yang ia buat ’’Aku tidak menciptakan patung david, patung itu sudah ada didalam batu marmer, Aku hanya mengeluarkannya dari sana ’’. atau lukisannya ’’gambar itu sudah ada di dalam kanvas, Aku hanya menebalkannya saja’’. Setiap anak istimewa, setiap anak berbakat hanya saja beberapa dari mereka belum mengetahui atau sudah mengetahui namun belum menemukan mentor yang tepat.





Manunggaling Heath Ledger-Joker

S O N I 9:38 PM 0


Dalam jagat sinema adisatria asal Negeri Paman Sam muncul persaingan dua rumah produksi yang masing masing menjadi kiblat inspirasi penciptaan tokoh adisatria lainnya di Dunia, mereka adalah DC Comics dan Marvel Comics.

Keduanya memiliki ciri khas tersendiri dalam menggarap film-film adaptasi komik mereka. DC  biasanya menampilkan suasana gelap, membangun alur cerita yang lebih kelam, rumit dan penuh kesadisan. Sedangkan Marvel menampilkan setingan suasana terang, membangun cerita dengan riang, ceria, dan banyak diselipkan adegan komedi. Dengan perbedaan tersebut, akhirnya mereka memiliki penggemar masing-masing, DC biasanya ditonton oleh kalangan dewasa sedangkan Marvel digemari oleh semua kalangan dari anak-anak hingga orang dewasa.

Untuk pemilihan pemeran film, karena Marvel mempunyai konsep universal cinematic yang pada akhirnya setiap film bisa saling terhubung satu sama lain melalui lini masa yang masuk akal. Maka pemilihan pemain untuk setiap karakter diharapkan dapat memainkan peran dalam waktu yang lama dan berkelanjutan. Contohnya pemeran Iron Man, Robert Downey, Jr. Yang telah memainkan tokoh Tony Stark selama 10 tahun dimulai dari trilogi film Iron Man sejak tahun 2008 hingga Avenger tahun 2019, dan tokoh lainnya adalah Captain America, Thor, Black Widow, Nick Fury dll. Karena mereka dimainkan masing-masing oleh satu bintang film saja, maka setiap pemain tidak punya perbandingan dalam memerankan tokoh adaptasi komik tersebut.

Sedangkan dalam film film rilisan DC Comics biasanya tidak saling berkaitan dan memiliki semestanya masing masing. Karena setiap film berdiri sendiri, banyak film adaptasi komik yang mengalami berkali-kali remake ulang dan setiap pembuatan ulang artis pemerannya pun berganti. Contohnya adalah Batman, karakter ini sudah beberapa kali mengalami perubahan pemeran, seperti Michael Keaton, Val Kilmer, George Clooney, Christian Bale, Ben Affleck dan yang terbaru Robert Pattinson bakal menjadi tokoh yang bernama asli Bruce Wayne tersebut. Sebagai tokoh pahlawan super pastinya mereka memiliki tokoh Villain yang pastinya memiliki kemampuan super pula. Dari berbagai judul film Batman yang diproduksi, tokoh Joker masih menjadi musuh bebuyutan yang paling susah dihadapi.

Berbicara mengenai musuh para pahlawan super dalam semesta DC Comics, Joker adalah tokoh yang ikonik dan melegenda. Baru baru ini muncul film antihero dengan judul Joker yang menjadi spin off karakter dan mengisahkan bagaimana proses pembentukan karakter Arthur Fleck dari seorang yang bekerja sebagai badut penghibur dan bercita-cita menjadi pelawak hingga berubah menjadi Joker yang kejam. Rating tinggi diberikan untuk film ini, namun apakah benar Joker versi Joaquin Phoenix adalah pemeran terbaik dalam tingkatan lahir dan batin?. Mari kita bandingkan para pemeran Joker dari waktu ke waktu.

Dalam pandangan ilmu sufisme jawa terdapat suatu tingkatan ilmu yang mampu diamalkan seseorang sampai level lahir dan batin. Syariat, Tarekat, Hakekat dan Makrifat. Para pemeran Joker jika dilihat dari kacamata sufisme jawa, berikut adalah tingkatannya.



4. Tingkatan paling bawah dalam daftar ini adalah Jared Leto
Aktor Jared Leto adalah pemeran Joker terburuk, aktingnya yang lebay, sangat tidak menjiwai, dan menurut kabar yang beredar, Jared Leto sangat berlebihan di lokasi syuting Suicide Squad. Ketika mendengar kabar dia tidak dipakai lagi memerankan Joker dalam film-film berikutnya dia marah dan merasa tidak dihargai kemudian pernah mencoba menggagalkan pemilihan Joaquin Phoenix sebagai pemeran Joker terbaru. Jika dalam sufisme ini ibadahnya masih level Syariat yang mana masih berpamrih, mengharapkan imbalan, sanjungan, penghargaan, atau bisa dikatakan belum ikhlas batinnya.


3. Urutan selanjutnya jatuh kepada Jack Nicholson
Karakter Joker yang ia perankan banyak terinspirasi dari komik, dan wajahnya yang kurang menyeramkan, licik, pemikirannya yang susah ditebak, serta kekonyolan adegan yang ia mainkan memberi kesan lucu namun lama-lama membuat kesal juga. Bagi Batman versi Michael Keaton, Joker versi ini masih menjadi penjahat yang sulit dihadapi. Namun level Jack Nicholson masih berada ditingkatan Tarekat, Jack sudah tidak perduli anggapan orang tentang aktingnya memerankan Joker, dan kabar baiknya peran ini adalah salah satu akting terbaik dalam karir Jack Nicholson.



2. Sudah bisa ditebak, yap... Dia adalah Joaquin Phoenix
Mendengar bagaimana totalitas dan profesionalnya Joaquin Phoenix dalam persiapan memerankan karakter Joker sampai harus menguruskan badannya hingga lebih dari 20kg, pergi ke rumah sakit jiwa untuk mendalami karakternya, rela dibayar rendah karena DC Comics telah banyak mengeluarkan banyak dana untuk Aquaman dan film lainnya, dan yang terbaik adalah bagaimana tubuhnya secara lahir dan batin mengimprovisasi diri dalam adegan menari didalam kamar mandi yang dalam pengakuan sutradara tidak ada dalam naskah. Jika dalam tingkatan sufisme, Joaquin Phoenix bisa dikatakan sudah masuk dalam tingkatan Hakekat yang sudah merelakan keduniawian dan fokusnya hanya memerankan Joker.


1. The only one, the legend, Heath Ledger
Totalitas Heath Ledger tak tanggung-tanggung ketika mencoba mendalami perannya sebagai Joker, ia harus mengunci diri berbulan-bulan di dalam kamar hotel, membaca banyak tulisan tentang orang gila, psikopat, penjahat, menulis diary, membentuk gestur, perilaku, seringai wajahnya, bereksperimen dengan berbagai suara, hingga make-up riasan wajah yang ada dalam film adalah hasil kreasinya sendiri. Dan hasilnya adalah karakter Joker yang paling Joker, penjahat kejam, orang gila, licik, wajah tanpa ekspresi, hingga tingkatan paling paripurna dia sudah menjadi Joker itu sendiri, banyak kabar beredar saking depresinya Heath Ledger sampai meninggal karena overdosis obat-obatan. Dan kesuksesan besar Film trilogy The Dark Knight tidak lain karena karakter Joker yang ia perankan dan itu menghasilkan sebuah penghargaan piala Oscar sebagai aktor pendukung terbaik. Akting Heath Ledger dalam memerankan Joker itu sudah mencapai level makrifat, manunggaling, tak terpisahkan.
Heath Ledger adalah Joker dan Joker adalah Heath Ledger

Lari...Ozil...Lari...

S O N I 11:39 AM 0


’’Apa yang Unai Emery lakukan kepada Ozil itu jahat’’ mungkin itu adalah ungkapan yang akan dilontarkan sebagian besar suporter Arsenal kepada pelatih pengganti Arsene Wenger itu. Salah apa Ozil hingga tak kunjung dimainkan sejak awal dalam pertandingan-pertandingan the gunner di musim ini bahkan diajak di bangku cadangan pun tidak, jahat sekali.

Ozil adalah pemain terbaik Arsenal pilihan suporter di dua musim terakhir, gajinya bahkan tertinggi diantara pemain lainnya dalam tim yaitu sebesar 300ribu pound per pekan. Sejak pertama kali kedatangannya di Emirates Stadium tahun 2013, Ozil selalu menjadi idola bagi Gooners dan Goonerettes nama julukan suporter Arsenal. Ozil merupakan gelandang serang yang memiliki kecerdasan dan kreatifitas diatas rata-rata, memiliki penglihatan luas yang selalu mengawasi pergerakan rekannya dilapangan, ketika melihat rekannya berlari dia dapat mengirim umpan yang mustahil dilakukan oleh gelandang pada umumnya.

Jika melihat statistik Ozil, semua pelatih di dunia bakal sepakat dan mengakui kelebihan Ozil itu, kecerdasannya mengatur tempo, kreatifitasnya dalam menciptakan peluang hingga berakhir menjadi assist. Namun masalahnya adalah gestur Ozil. Ya, Ozil terlahir dengan wajah sendu dan gestur yang terkesan pemalas. Unai Emery pernah berargumen bahwa Ozil malas berlari, kurang bekerja keras, dan tidak bisa membantu dalam bertahan namun argumen tersebut bakal terbantah jika melihat statistik bahwa Ozil adalah salah satu pemain yang paling banyak berlari di lapangan. Jika Ozil dituntut untuk selalu ikut dalam pertahanan maka itu juga salah besar, nampaknya Unai harus belajar kepada pelatih Barcelona kenapa Messi tidak harus ikut bertahan, atau pelatih Juventus kenapa CR7 tidak harus ikut bertahan, karena memang sudah ada pemain lain yang berperan untuk bertahan.

Padahal di dalam sepakbola tidak ada tim dengan pemain yang sempurna, semua punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Yang dibutuhkan hanyalah memilih susunan pemain dengan keseimbangan dengan harapan di lapangan mereka dapat saling melengkapi.

Setiap orang akan dengan mudah untuk mencintai kelebihanmu, sangat...sangat...mudah... saking mudahnya seseorang akan mencintaimu tanpa berusaha, tanpa berupaya, tanpa berpikir panjang karena kelebihanmu. Namun tidak semua orang bisa menerima kekuranganmu. Aku tentu saja bersedia menerima semua dengan sukarela.

Tidak setiap manusia dapat menerima kelebihan maunpun kekurangan manusia yang lainnya dan itu hal yang manusiawi. Tidak ada yang sempurna untuk manusia, kesempurnaan hanya milik Sang Pencipta.

Dan pelatih semacam Unai Emery adalah tipe pelatih yang menuntut pemainnya untuk tampil sempurna padahal dirinya sendiri tidak sempurna, Unai haruslah banyak membaca statistik bagaimana Ozil bekerja, jangan hanya melihat gestur Ozil dan teriak-teriak ’’Lari...Ozil...Lari...’’.


Transportasi dan Peradaban : Konektivitas Untuk Pemerataan Pembangunan

S O N I 10:22 PM 0


Dalam beberapa referensi, transportasi memiliki makna perpindahan manusia, barang, hewan dari suatu tempat ke tempat yang lain. Namun menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yang disadur secara daring, transportasi memiliki makna pengangkutan barang oleh berbagai jenis kendaraan sesuai dengan kemajuan teknologi.

Sejarah telah mencatat bagaimana hubungan tak terpisahkan antara transportasi dengan peradaban yang mana setiap era transportasi telah menciptakan peradabannya sendiri. Peradaban sebagaimana proses terciptanya bisa berasal dari berbagai faktor yang salah satunya adalah pengaruh budaya populer pada suatu masa tertentu.

Artinya transportasi tidak sesederhana perpindahan suatu barang. Namun lebih dari itu, transportasi telah membangun konektivitas antar daerah. Membangun konektivitas juga tidak sekadar alat penghubung antar daerah, namun sebagai alat pemerataan pembangunan sarana, prasarana, ekonomi, serta yang terpenting adalah membangun manusianya, transfer teknologi transportasi terbaru, membentuk aktifitas masyarakat, kemudian terciptalah budaya baru dan melahirkan peradaban baru pula.

Yang Saya ketahui perubahan budaya masyarakat dalam bertransportasi mengalami perubahan sangat positif adalah naik kereta. Saya ingat tahun 90’an ketika masih SD sering melihat acara berita di TV membahas tentang kereta yang menurut Saya itu sangat mengerikan, ada yang naik di atap gerbong, masuk lewat jendela, berdiri di sebelah pintu, dan yang paling lucu adalah ada pentas topeng monyet di dalam kereta. Seiring berjalannya waktu peraturan-peraturan yang dijalankan PT. KAI akhirnya membuahkan hasil yang sangat luar biasa dalam hal keselamatan, keamanan dan kenyamanan transportasi saat ini. Ketika Saya masuk perkuliahan adalah pertama kali Saya naik kereta dan pikiran-pikiran negatif tentang naik kereta seketika menghilang tatkala mengalami pengalaman yang luar biasa menyenangkan, pelayanan memuaskan, stasiun dan kereta sangat nyaman.

Di beberapa Negara, transportasi juga dijadikan sebagai suatu ikon yang menjadi kebanggaan tersendiri juga sebagai parameter keunggulan suatu bangsa. Seperti Shinkansen kereta super cepat milik Jepang, Monorail milik Hongkong, transportasi air seperti gondola, water bus, water taxi di Belanda dan Venesia. Sedangkan di Indonesia sendiri baru saja diresmikan MRT kemudian LRT yang nantinya bakal menjadi ikon terbaru transportasi bangsa Indonesia sedangkan keuntungannya adalah munculnya tempat pariwisata baru kemudian diikuti oleh pertumbuhan ekonomi di sekitar.

Semoga kedepannya Kemenhub dapat membawa transportasi di Indonesia semakin unggul, semakin maju, semakin berjaya di darat, laut dan udara.

Tabik...

#DompetKeringMemanggil : Pecinta Mie Ayam Seluruh Dunia Bersatulah!...

S O N I 9:49 PM 0



Doyok Bendrat mahasiswa semester 13,5 sedang menyantap makanan primer favoritnya "Mie Ayam Mbah Yai", dengan mimik muka serius seperti sedang memikirkan sesuatu.

"Ini tidak bisa dibiarkan, Mie Ayam tidak boleh jatuh ketangan kapitalis" ucap Doyok Bendrat menuangkan kegelisahannya.

"Maksudmu apa to Mas Yok?" Balas Kasino Obeng mahasiswa semester 7,5 adik angkatan Doyok yang sekarang menjadi sohib seperjuangan dalam mengerjakan skripsi.

"Kamu tau warung burjo? padahal sekarang banyak warung burjo gak jualan burjo lagi, melainkan indomi. Ini adalah konspirasi yang terstruktur, masif dan sistematis".

"Ndak paham aku Mas".

"Coba bayangkan, biasanya kamu beli Es Burjo seharga 3500 itu perutmu kenyang dan menyegarkan tenggorokanmu. Nah, sekarang menu burjo sudah gak ada, kamu harus beli indomi plus telor seharga 6000 perut belum kenyang kamu harus nambah nasi seharga 2000 kemudian tenggorokanmu seret kamu perlu minuman es teh 3000. Sekarang total kamu harus bayar 11000. Ini sungguh tidak dompet friendly".

Kasino Obeng hanya mengangguk-anggukkan kepala sambil menikmati Mie Ayam serta mencoba memahami argumen yang diucapkan Doyok Bendrat.

"Oke contoh lainnya. Semula ngopi di warkop seharga 3000 rupiah adalah hal yang lumrah, namun semenjak kaum indie mempopulerkan senja, kopi, dan foto berwarna jingga yang instagramable, mau gak mau manusia-manusia latah ini perlahan meninggalkan warkop kemudian beralih ke kafe-kafe yang kalo kamu lihat harga di daftar menu membuat dompetmu merasa muak".

"Ketika menyeduh kopi saset dikosan adalah sebuah aib itu saja sudah bikin bulu kuduk bergidik, bagaimana tidak? ketika kamu ketahuan nyeduh kopi saset yang cuma seharga 1500 per saset, maka ganjarannya adalah kamu bakal dirisak habis-habisan sama manusia sok ahli kopi kemudian sok memberikan pencerahan, semacam teori-teori bahwa minum kopi saset adalah sebuah dosa besar, dan yang benar adalah kamu harus minum kopi dengan cara kopi bean yang digiling manual, setiap takaran harus ditimbang, suhu air panas harus sesuai termometer yang sudah dirumuskan dan tentu saja haram hukumnya menambahkan gula, ah...sejak kapan minum kopi harus seribet menyelesaikan soal matematika"

"Terus apa hubungannya dengan Mie Ayam, Mas Yok?"

"Satu-satunya makanan kebanggaan mahasiswa berdompet kering seperti kita yang masih mungkin untuk dipertahakan adalah Mie Ayam, Mie Ayam masih menjadi alat pemersatu bangsa, ketika selera minum kopi saja bisa memecah belah bangsa ini".

"Terus cara menyelamatkan gimana, Mas?"

"Aku punya rencana, mula-mula Aku nanti membuat fanbase Pecinta Mie Ayam dalam beberapa akun sosial media, kemudian aku juga berencana membuat sebuah sistem perangkingan warung-warung Mie Ayam berbasis aplikasi Android yang bisa disortir berdasarkan harga dan ulasan dari para pelanggan yang pernah datang ke warung tersebut. Nanti aplikasi tersebut Aku namai Mie Ayam Underground Global Scouting System disingkat MAU BALSEM. Ketika pecinta mie ayam seluruh dunia bersatu, tak terkalahkan!!!"

"Betul Mas Yok, kita harus menyelamatkan Mie Ayam dari kapitalis. Tapi sampeyan lupa satu hal yang lebih mendesak dan ini bisa mempengaruhi masa depan, ini lebih penting dari menyelamatkan Mie Ayam"

"Apa itu Kas?"

"Hidup sampeyang sekarang itu tinggal setengah semester Mas, skripsimu garapen, terus sampeyan kelihatannya belum punya pendamping wisuda, hahaha..."

"Ealah... Telo kowe Kas!"

Senyuman Asih

S O N I 10:40 PM 0


Tengah malam menjelang fajar, terdengar kebisingan dan itu mengganggu tidurku.

Dug...dug...dug... "Kas...kasino...bangun kas..."

Dug...dug...dug... "Kas...kasino...bangun kas..." ibuku teriak-teriak sambil menggedor pintu kamarku. sedang berusaha membangunkanku.

Aku bangkit dari kasur. Badanku terasa berat. Aku membuka pintu kamar. Terlihat wajah ibuku tampak gelisah. "Ada apa buk?..."

"Asih meninggal!!!...bunuh diri di dalam kamar mandi!!!..."
"Jangan diam saja!...segera cuci muka, langsung kerumah asih...bantu bantu kesana, bapakmu sudah duluan..."

Kepalaku pusing. Aku masih tidak percaya apa yang terjadi. Ini adalah tepat satu minggu setelah pernikahan Asih dengan Doyok Bendrat. Aku ingat semalam nomer Asih melakukan beberapa panggilan telepon ke hapeku, namun aku tidak menjawabnya. Aku mematikan hape, kemudian tidur.

*****

Asih adalah tetanggaku, dia teman kecilku meskipun dulu kami tidak akrab. Usia Asih lebih tua dariku, selisih dua tahun. Dia sebenarnya seorang yang linglung, pendiam, berwajah sendu penuh kepedihan, susah bergaul, dan teman-temannya sering mengganggunya, serta sebenarnya aku juga tidak peduli.

Kata Ibuku yang menjadi Guru SD di Desa kami, Asih sering tidak masuk sekolah, nilainya juga jelek. Ketika kelas 5 SD, aku dan Asih menjadi teman sekelas. Asih sudah pernah tidak naik kelas dua kali, tapi sebenarnya aku tidak terlalu peduli.

Di kelas Asih sering diganggu teman-teman, dilempari gumpalan kertas, rambutnya ditaburi potongan kertas dan rautan pensil, ketika menulis tangannya dihentak hingga tulisannya tercoret. Hal ini lama-lama mengganggu pikiranku, meskipun sebenarnya aku tidak peduli.

Sebelumnya tempat dudukku berada paling depan sebelah kiri, namun aku memutuskan pindah tepat di belakang tempat duduk Asih. Aku berusaha menghalangi teman-teman yang ingin mengganggu Asih. Suatu saat Asih menoleh ke arahku dengan wajah sendunya, dengan spontan tanpa berfikir aku nyeletuk "Asih...tersenyumlah..." kemudian Asih membalas dengan senyumnya, entah kenapa ketika Asih tersenyum aku juga ikut tersenyum. Sejak saat itu Asih mulai terus tersenyum. Ya terserah saja, toh aku tidak peduli.

Waktu pendaftaran masuk SMP bapak dan ibuku mendaftarkanku ke Kota, namun setelah tahu Asih masuk SMP kecamatan, aku merengek untuk pindah ke SMP kecamatan dengan alasan biar lebih dekat rumah. Dengan kami satu sekolah aku bisa terus mengawasinya, padahal aku tidak menyukainya. Ah...sial, seharusnya aku tak peduli.

Di SMP aku perhatikan Asih masih selalu tersenyum, sudah tidak ada lagi yang mengganggunya di sekolah. Saat SMP inilah ia mengenal Doyok Bendrat pemuda desa yang sekarang mendapat predikat preman penguasa desa setelah dalam acara dangdut koplo mengahajar preman sebelumnya Dono Dongkrak hingga tersungkur ke tanah sampai-sampai tidak bisa bangun lagi.
Aku terkejut ketika mendengar Asih berpacaran dengan Doyok Bendrat, sebenarnya aku tak peduli.

Suatu ketika aku memergoki Doyok sedang menampar pipi Asih. Tanpa berfikir panjang. Tanpa memikirkan resiko yang akan terjadi kepadaku, aku memukul Doyok Bendrat hingga terkapar di lantai, namun sebaliknya justru Asih malah marah-marah kepadaku, teriak-teriak kenapa aku memukul Doyok, dia bilang dia mencintai Doyok, dia bisa mengatasi masalahnya sendiri, Asih menyuruhku pergi kemudian di akhiri dengan senyumannya yang terlihat palsu, senyum penuh kepedihan didalamnya.

Semenjak kejadian itu aku mulai membenci senyumnya yang palsu itu dan lama tak pernah lagi bertemu dengannya.

Aku sudah tidak ingin memikirkannya lagi. Aku membenci wajahnya apalagi senyumnya. Perlahan-lahan ia menghilang dari ingatanku. Aku mulai menyibukkan diri dengan sekolah hingga masuk ke perkuliahan.

Dua minggu yang lalu, Asih datang kerumah untuk menyampaikan surat undangan pernikahannya dengan Doyok Bendrat. Tentu saja dia tersenyum kepadaku. Aku membenci senyum itu dan tentu saja aku tidak peduli.

Aku memutuskan tidak akan datang ke pernikahannya. Karena aku tahu disana, Asih bakal tersenyum sepanjang hari di atas panggung pengantin, dan itu membuatku muak.

*****

"Kas...kasino...ambilkan air mineral gelas untuk santri yasin tahlil, disamping almari bufet"

"Nggih...Pak Dhe..."

Aku pergi menuju almari bufet untuk mengambil air mineral, namun mataku tertuju pada album foto pernikahan Asih. Rasa penasaranku tak terbendung untuk membuka album itu.

Aku membuka album itu. Membolak-balik berkali-kali. Ada yang mengganjal. Kepalaku pusing. Dadaku terasa perih.

Ini adalah untuk pertama kalinya semenjak SD melihat Asih kembali menjadi dirinya sendiri, sudah lama aku tidak melihat ekspresi wajah Asih seperti itu. Seorang yang linglung, pendiam, penuh kepedihan, sendu, serta tidak ada senyum diwajahnya.

"Aku tidak peduli..."

"Ya...benar..."

"Aku hanya berusaha untuk tidak peduli..."

"Sial...kenapa otak ini tak mau berhenti memikirkan..."

"Apa yang sebenarnya Asih sedihkan?..."